Ilmuwan Siapkan Akses Internet Bawah Laut

Tinggal selangkah lagi manusia bisa merasakan akses Internet impian yang tersedia di beragam tempat. Ilmuwan dari University of Buffalo, Amerika Serikat, sedang merampungkan proyek WiFi bawah laut, seperti dilansir situs Digital Trends, Kamis, 17 Oktober 2013.
Jangan bayangkan Anda bisa mengunggah foto ke Instagram atau berkicau melalui Twitter dari bawah laut. Salah satu ilmuwan yang bekerja untuk proyek ini, Tommaso Melodina menyatakan, teknologi WiFi sementara hanya digunakan untuk memonitor aktivitas samudera, mendeteksi tsunami, gempa bumi, bahkan membantu penegak hukum mencegah perdagangan obat terlarang melalui jalur laut. "Jaringan nirkabel yang direndam di bawah laut mampu memberikan kami informasi atau hal yang belum pernah terjadi sebelumnya secara real time," ujar Melodina.
Informasi nantinya bisa diterima melalui ponsel cerdas atau komputer. Dia melanjutkan, cara ini efektif memberikan peringatan bagi tsunami yang biasanya terjadi dalam waktu singkat. Tantangan yang dihadapi ilmuwan dalam memasang WiFi bawah laut adalah bagaimana mentransfer data melalui jaringan. Sistem yang berbasis di darat, seperti router WiFi menggunakan gelombang radio untuk mengkomunikasikan informasi. Untungnya, gelombang berbasis suara, bekerja dengan baik di bawah laut. Cara ini umum digunakan oleh kapal selam yang mengandalkan kekuatan sonar untuk navigasi.
Melodina beserta tim sebelumnya melakukan uji coba di salah satu danau terbesar di Amerika Utara, Lake Eerie, yang membentang dari Ontario, Kanada, hingga Michigan, Amerika Serikat. Mereka menjatuhkan sensor seberat 20 kilogram ke dasar laut yang kemudian dihubungkan ke alat penerima informasi di darat. Alat itu kemudian mengkonversi sinyal radio WiFi.
Berikutnya, tim menguji serangkaian gelombang suara. Berdasarkan rilis resmi University of Buffalo, uji coba itu berjalan lancar. Mereka juga mengatakan bahwa teknologi gelombang suara merupakan solusi yang baik untuk mendeteksi bencana.

Tidak ada komentar: