Sejak 4 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2009, kedua fasilitas ini sudah tidak diperbolehkan untuk dipakai dan dibawa ke sekolah. Adapun alasan pertama yang melatarbelakanginya adalah terjadinya tabrakan siswa MTsN Model Amt yang kebetulan hari itu bersepeda motor dengan penjual pentol sepulang dari sekolah, tepatnya di lokasi II MTsN Model Amuntai, yaitu lokasi Tabasan.
Akibat dari peristiwa ini siswa terluka cukup parah dan harus dibawa ke rumah sakit. Alasan kedua, fasilitas yang diberikan orang tua berupa kendaraan ini tak jarang digunakan siswa sepulang sekolah untuk “go around the Amuntai city before coming home or the other places”. Handphone atau Hp juga dilarang. Kenapa dilarang? Karena banyaknya keluhan dari guru yang mengajar di kelas akibat adanya siswa yang mengaktifkan HP pada saat KBM berlangsung, baik untuk bermain game atau pun juga sms-an.
Akibat dari peristiwa ini siswa terluka cukup parah dan harus dibawa ke rumah sakit. Alasan kedua, fasilitas yang diberikan orang tua berupa kendaraan ini tak jarang digunakan siswa sepulang sekolah untuk “go around the Amuntai city before coming home or the other places”. Handphone atau Hp juga dilarang. Kenapa dilarang? Karena banyaknya keluhan dari guru yang mengajar di kelas akibat adanya siswa yang mengaktifkan HP pada saat KBM berlangsung, baik untuk bermain game atau pun juga sms-an.
Nah, dari beberapa temuan inilah akhirnya dipertemukanlah pihak orang tua siswa, komite dan sekolah untuk duduk bersama membahas permasalahan tersebut. Tentu saja respon dari pihak orang tua siswa pada saat itu pun beragam. Ada yang pro dan sebagian lagi menolak. Yang menolak dengan alasan jarak antara rumah dan sekolah anak mereka cukup jauh sehingga tetap bersikeras minta diperbolehkan pakai kendaraan. Sedangkan pihak yang pro tentu saja senang dengan alasan khawatir akan keselamatan anaknya karena usianya memang belum siap untuk itu.
Adapun untuk larangan membawa HP pihak orang tua yang tidak setuju beralasan untuk memudahkan menghubungi baik dari orang tua – anak, ataupun anak – orang tua. Namun untuk hal ini pihak sekolah sudaj menyiapkan Hand Phone sekolah.
Akhirnya melalui musyawarah yang cukup alot tersebut disepakati dan diputuskan bahwa siswa-siswi MTsN Model Amuntai dilarang berkendaraan dan membawa handphone ke sekolah. Alhamdulillah larangan berkendaraan ke sekolah ini mendapatkan apresiasi dari Bapak Kapolres Kab. HSU waktu itu, karena secara tidak langsung telah membantu Bapak Polantas, dan mudah-mudahan bias diikuti oleh sekolah-sekolah lain khususnya di Kabupaten HSU.
“Success for MTsN Model Amuntai, you’re always in our heart”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar